Apakah kamu sudah pernah mendengar kata "ARDUINO"? Jika sudah, apa kamu sudah mengetahui apa itu Arduino, sejarah, Jenis-jenisnya, kelebihan & kekurangan serta apa saja proyek-proyek kecil hingga besar yang bisa dilakukan oleh arduino tersebut?
Jika kamu Mahasiswa jurusan Robotika, istilah ini pasti tidak asing lagi. Arduino itu adalah sistem pengontrol robot yang paling populer di dunia. Bukan hanya digunakan oleh kalangan professional, tapi juga kalangan pelajar dan mahasiswa (Jurusan teknik elektro, khusunya robotika) pasti sudah mengetahui atau bahkan menggunakannya.
Jadi, untuk lebih jelasnya, disini kita akan bahas mengenai Apa itu Arduino, sejarah, jenis-jenis, kelebihan dan kekurangan, serta proyek arduino itu sendiri.
1. Apa itu Arduino
Berdasarkan laman resmi dari Arduino, Arduino merupakan platform elektronik yang bersifat open-source berbasis pada penggunaan Hardware dan Software [baca disini]. Arduino mampu untuk membaca masukan berupa sensor, sidik jari, dll dan mengubahnya menjadi keluaran : seperti menggerakkan motor, menggerakkan servo, menghidupkan lampu, serta mengupload sesuatu secara online.
Arduino memiliki beberapa komponen yang menyusunnya, seperti pin, IC, PCB, dll serta dapat juga di program dengan menggunakan bahasa Arduino (arduino languafe) yang sedikit banyak mirip dengan bahasa C++.
Arduino telah digunakan oleh banyak sekali proyek terkhusus dalam bidang otomasi. Arduino menjadi sangat berkembang karena komunitas yang sangat besar dan aktif. Yang pada akhirnya, kontribusi dari mereka menghasilkan banyak ide-ide baru yang memulai perkembangan.
Arduino atau sering disebut sebagai mikrokontroler arduino berkembang hingga saat ini bukanlah secara instan, tapi juga memiliki sejarah yang panjang. Yuk kita lanjut, untuk mengetahui bagaimana sejarah dari Arduino hingga menjadi seperti sekarang ini.
2. Sejarah
Arduino pertama kali dikembangkan pada tahun 2005 di Ivrea, Italia, tepatnya di sebuah situs milik perusahaan komputer Olivetti. Tujuan utama pembuatannya adalah menyediakan perangkat murah untuk membantu siswa dalam mengendalikan proyek desain interaksi, karena sistem yang ada saat itu cukup mahal. Pada Mei 2011, lebih dari 300.000 unit Arduino telah berhasil terjual. Proyek ini diprakarsai oleh Massimo Banzi dan David Cuartielles, yang awalnya menyebut proyek mereka "Arduin dari Ivrea." Seiring waktu, nama ini berubah menjadi "Arduino," yang dalam bahasa Inggris berarti "teman yang kuat" atau dikenal sebagai "Hardwin."
Sementara itu, seorang seniman dan programmer asal Kolombia, Hernando Barragán, menciptakan proyek Wiring sebagai bagian dari tesisnya di Interaction Design Institute Ivrea. Proyek ini dirancang sebagai versi elektronik dari lingkungan pemrograman yang terinspirasi oleh pola sintaksis dari Processing.
Seiring perkembangan teknologi, Arduino menjadi sangat populer, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa. Salah satu faktor utama kesuksesannya adalah kemudahan penggunaan yang ditawarkan, seperti bootloader dan software yang ramah pengguna. Arduino, yang bersifat open-source, dapat dipelajari dan dikembangkan oleh siapa saja—baik itu pelajar, profesional, maupun penggemar elektronik dan robotika di seluruh dunia.
Integrated Development Environment (IDE) untuk Arduino dibuat oleh Casey Reas dan Ben Fry, dengan kontribusi dari beberapa programmer lain, termasuk Tom Igoe, Gianluca Martino, David Mellis, dan Nicholas Zambetti.
Perkembangan arduino ini tidak berhenti pada satu jenis saja, kemudian muncul jenis-jenis arduino lain, sama seperti mikrokontroler.
3. Jenis-jenis Arduino
1. Arduino nano
Seperti namanya, Nano. Arduino jenis ini memiliki ukuran yang relatif kecil, namun menyimpan banyak fasilitas. Dan sudah memiliki fasilitas FTDI yang membuatnya bisa di program lewat mikro usb. Juga memiliki pin yang lebih banak daripada arduino uno, yaitu berjumlah 14 pin I/O digital dan 8 pin input analog.
Pin pin yang ada pada arduino juga kamu bisa lihat pada gambar
2. Arduino mini
Arduino jenis ini memiliki ukuran yang sama dengan arduino nano. Namun, tidak dilengkapi dengan port usb untuk melakukan pemrograman.
3. Arduino mikro
Dari segi ukuran, arduino mikro ini lebih panjang daripada arduino nano dan mini. Bukan tampa alasan, fasilitas yang ada pada arduino ini lebih banyak.
4. Arduino Uno
Arduino Uno menjadi salah satu jenis arduino yang paling banyak digunakan terutama bagi pemula. Sebab, komunitas yang membahas arduino jenis ini sangat besar. Arduino ini memiliki 14 pin I/O digital dan 6 pin input analog. Memiliki koneksi untuk USB type a dan b, yang sama dengan printer, sehingga dapat kita program.
5. Arduino Due
Arduino ini menggunakan mikrokontroller ARM Cortex M-3 sehingga lebih powerfull daripada arduino yang memakai mikrokontroller lama. Sehingga jenis ini cocok digunakan untuk proyek yang membutuhkan kinerja tinggi.
6. Arduino Mega
Arduino jenis ini mirip dengan Arduino Uno yaitu sama sama menggunakan USB yang bertype A to B untuk dapat di program. Arduino jenis ini sebenarnya adalah perangkat keras open-source yang berbasis atau berdasarkan pada arduino ATMega 2560. Dan, Arduino Mega memiliki pin yang lebih banyak dari Arduino jenis Uno dan Nano.
7. Arduino Leonardo
Arduino Leonardo adalah jenis mikrokontroler yang didasarkan pada chip ATMega32u4. Chip ini memberikan Arduino Leonardo kemampuan menarik yang membedakannya dari Jenis arduino lain. Arduino ini juga merupakan kembaran dari Arduino nano, sama-sama memiliki bentuk dan jumlah chip yang sama. Yang membedakannya adala chip dari arduino terebut.
8. Arduino Fio
Arduino ini di desain fokus pada aplikasi nirkabel. Memiliki bentuk yang unik, terutama pada bagian socketnya. Arduino ini berbasis pada mikrokontroler ATMega328P. Memiliki 14 pin digital I/O, dan 8 pin analog.
9. Arduino Lilypad
Biasanya jenis mikrokontroler ini digunakan untuk proyek-proyek wearable atau tekstil elektronik. Dengan bentuk seperti lingkaran mampu membuat protyek dengan bentuk unik juga.
10. Arduino Ethernet
Sama seperti namanya, pada jenis arduino ini memiliki kabel sebagai fasilitasnya. Secara umum, kita akan mendengarkan waktu
11. Arduino Yun
Arduino ini telah mengintegrasikan perangkat mikrokontroler dengan sistem operasi Linux, yang merupakan sistem operasi sumber terbuka. Menggunakan 2 jenis processor yaitu ATMega32u4 dan Atheros 9331. Dimana chip ATMega 32u4 berguna untuk memproses program di arduino sedangkan Atheros 9331 berguna untuk menjalankan Linux berbasis open WRT. Arduino ini juga sudah dapat terhubung dengan WI-FI.
Mikrokontroler memiliki banyak jenis, namun di artikel kali ini kita hanya fokus pada arduino saja. Sehingga, untuk tahu membedakan dan ingin menggunakan yang mana saja, kita harus tau dulu apa kelebihan dan kekurangan dari Arduino.
Kelebihan dan Kekurangan Arduino
Berikut ini beberapa kelebihan dari Arduino
No | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|
1 | Gratis karena berbasis open source sehingga dapat dimodifikasi sesuai dengan kemauan dan kemampuan penggunanya | Kurang optimal dari jenis mikrokontroler lain untuk kebutuhan penggunaan tinggi |
2 | Mudah digunakan, karena memiliki UI/UX IDE yang user-friendly | Beberapa modul Arduino tidak memiliki fasilitas wire yang build-in |
3 | Mempunyai komunitas yang besar | Kapasitas memori yang kecil dan terbatas |
4 | Harga perangkat keras yang terjangkau | Clock speed-nya yang rendah |
5 | Memiliki banyak library yang dapat digunakan untuk bereksperimen | Harus memodifikasi seluruh program setiap ingin menambah atau merombak program lama |
6 | Konsumsi daya yang rendah | Ruang penyimpanan terpotong buat bootloader |
7 | Kompatibel dengan berbagai sistem operasi, sementara mikrokontroler lain hanya terbatas pada penggunaan Windows |
Contoh proyek sederhana dengan menggunakan Arduino
1. Line Follower Robot
Proyek ini adalah membuat robot roda seperti mobil yang dapat mengikuti garis yang dibuat. Sepanjang perjalanan garis akan diikuti oleh robot hingga ke titik dimana finish di tentukan.
2. Membuat simulasi lampu lalu lintas
3. Membuat simulasi menjalankan motor DC
4. Membuat jam dengan arduino
5. Membuat termometer ruangan
6. Membuat simulasi pintu pintar dengan RFID
7. Sensor cahaya otomatis
8. Alarm sederhana
9. Pengukur detak jantung
10. Membuat sensor mengukur jarak