Ringkasan (20/48) Hukum dalam Buku The 48 Laws of Power karya Robert Greene


Hai... kembali lagi di blog ini. Senang rasanya kalian berkunjung lagi disini. 

Kali ini, aku akan membahas tentang sebuah buku Hukum, tapi bukan sembarang hukum. Hukum yang dibahas disini adalah tentang bagaimana cara "berkuasa" atau mendapatkan kekuasaan, dan lebih kepada cara memanipulasi.

Mengenal prinsip-prinsip atau aturan yang dibahas dibuku ini, aku rasa akan membantu dalam berbagai hal. Baik dalam kehidupan sehari-hari atau pekerjaan. Buku ini adalah jenis buku non-fiksi, jadi pastinya semua isinya akan berupa fakta yang didapatkan berdasarkan data.

Jadi, mari kita bahas....

Dalam bukunya yang berjudul "The 48 Laws of Power" Robert Greene memaparkan dan menguraikan 48 prinsip yang bisa digunakan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan dalam berbagai situasi. Buku ini didasarkan pada penelitian mendalam tentang sejarah, filsafat, dan politik, serta contoh-contoh nyata dari tokoh-tokoh berpengaruh di masa lalu.

Setiap hukum dijelaskan secara rinci dan didukung oleh contoh nyata yang menunjukkan penerapan prinsip tersebut dalam kehidupan nyata. Greene memberikan wawasan tentang cara menggunakan manipulasi, diplomasi, strategi, dan psikologi manusia untuk mempengaruhi orang lain dan mencapai tujuan kita sendiri.

Buku ini juga membahas strategi untuk melindungi diri dari upaya manipulasi orang lain dan menghindari perangkap kekuasaan yang berbahaya. Greene menekankan pentingnya mengamati dan memahami dinamika kekuasaan, serta mengembangkan keterampilan untuk mengelola hubungan antarmanusia dengan bijaksana.

Meskipun kontroversial, "The 48 Laws of Power" menawarkan wawasan yang menarik tentang sifat manusia, politik kekuasaan, dan dinamika sosial. Buku ini mengajak kita untuk mempertimbangkan cara-cara efektif dalam memahami dan menggunakan kekuasaan di berbagai konteks kehidupan, baik dalam dunia bisnis, politik, maupun hubungan personal.

Menarik bukan, oleh karena itu aku juga akan memberikan 48 hukum/ aturan itu secara rinci disini. Supaya kamu lebih memahami isi dari buku ini.

Baca Juga : Sinopsi Laut Bercerita : Sebuah kisah Sejarah Tentang Kekejaman Orde Baru

"The 48 Laws of Power"

1. Hukum 1 : Jangan Pernah Terlihat Lebih Baik dari Atasan/ Bosmu.

Selalu buat atasan kamu merasa superior, atau merasa lebih unggul dan nyaman. Kalau kamu ingin menarik perhatian atasan (caper), usahakan jangan terlalu mencolok. Karena ketika seorang bawahan memiliki potensi yang lebih baik dari atasan, hal itu akan membuat sang atasan merasa terintimidasi. 

Voltaire, 1694-1778

Imej: Bintang-bintang di langit. Hanya boleh ada satu matahari saja pada suatu periode waktu.Jangan pernah halangi sinar matahari atau menandingi kecemerlangannya, sebaliknya,memudarlah di langit dan temukan beragam cara untuk meningkatkan kecemerlangan sinarbintang atasan anda

2. Hukum 2 : Jangan Pernah Terlalu Mempercayai Teman, Tetapi Pelajarilah Cara Memanfaatkan Musuh

Waspadalah terhadap teman-temanmu, karena mereka bisa lebih cepat untuk menghianatimu dari belakang. Karena mereka mudah merasa iri.

Tapi, pekerjakanlah mantan musuhmu. Maka mereka akan lebih setia kepadamu. Karena mantan musuhmu akan berusaha untuk membuktikan banyak hal kepadamu. 

Kalau kamu tidak punya musuh, carilah cara untuk menciptakan musuh. 

Diane De Pollers, 1499-1566, kekasih gelap Henri II dari Prancis

Setiap kali aku menganugerahkan suatu jabatan kepada seseorang, aku menyebabkan seratusorang tidak puas dan membuat seseorang tidak tahu berterima kasih.

3. Hukum 3 : Sembunyikan Niat

Ini seperti mengajak kita untuk menjadi orang yang misterius. Tidak terlalu banyak bicara, tau mana yang harus di katakan dan mana yang tidak. 

Jangan biarkan orang lain mengetahui niat kita, tapi buat ketika mereka tidak peduli maka kamu sudah mendapatkan tujuanmu. 

4. Hukum 4 : Selalu Bicara Lebih Sedikit Dari Yang Diperlukan

Karena pada intinya, semakin banyak kamu berbicara semakin besar kemungkinan kamu untuk mengatakan hal-hal bodoh.

Orang yang berkuasa membuat orang lain terkesan dan mengintimidasi orang lain dengan cara lebih sedikit berbicara.

5. Hukum 5 : Jaga Reputasi-mu Dengan Nyawamu Sendiri.

Reputasi adalah landasan kekuasaan.

Belajar untuk menghancurkan musuh dengan menguak lubang-lubang reputasi mereka sendiri. Setelah itu menyingkirlah dan biarkan publik menilai mereka.

6. Hukum 6 : Dapatkan Perhatian Dengan Cara Apapun.

Jadilah yang paling menonjol.

Jadikan diri-mu menjadi magnet perhatian dengan tampil lebih berwarna, lebih besar da misterius daripada kebanyakan orang yang pemalu.

7. Hukum 7 : Biarkan Orang Lain Bekerja Keras Untuk Anda, Tetapi Dapatkanlah Selalu Pujian Dari Hasil Kerja Keras Mereka.

Gunakan kerja keras, kepintaran, dan kebijaksanaan orang lain untuk mendapatkan tujuanmu. 

8. Hukum 8 : Buat Orang Lain Mendatangimu, Jika Perlu Gunakan Umpan.

Ketika kamu mampu memaksa orang lain untuk bertindak, maka kamulah yang memegang kendali.

9. Hukum 9 : Raih Kemenangan Lewat Tindakan, Jangan Berusaha Menang Lewat Perdebatan.

Kemenangan yang didapat melalui argumen hanyalah kemenangan yang sia-sia. Karena akan jauh lebih hebat kalau kamu mampu membuat orang lain setuju melalui tindakan anda, tanpa sepatah kata.

10. Hukum 10 : Hindari Orang-orang Yang Tidak Bahagia dan Sial.

Kondisi emosional sama menularnya dengan penyakit, yang sama artinya kamu bisa mati karena emosi orang lain.

Kelilingi diri anda dengan orang lain yang bahagia, karena itu akan memupuk kebahagiaan dan kesuksesan pada diri kita sendiri.

11. Hukum 11 : Belajar Untuk Membuat Orang Lain Bergantung Pada Dirimu.

Selalu dibutuhkan dan diinginkan adalah cara untuk mempertahankan kekuatan dan kekuasaan. 

Semakin kamu diandalkan, maka semakin kamu memperoleh kebebasan.

Jangan mengajari orang lain tentang sesuatu yang mereka tidak tahu. Berikan mereka sedikit ilmu, dan buat mereka tergantung pada kamu.

12. Hukum 12 : Gunakan Kejujuran Dan Kemurahan Hati Secara Selektif Untuk Memperdayakan orang lain.

Satu tindakan tulus dan jujur akan menutupi sejuta kebohongan.

Jika kamu mampu secara selektif mengatur kejujuran di depan orang lain, 

Sikap jujur dan tulus dapat meruntuhkan kewaspadaan orang-orang yang paling mencurigakan sekalipun. 

13. Hukum 13 : Saat Meminta Bantuan, Pancing Kepentingan Orang Lain. Jangan Pancing Belas Kasihan Atau Rasa Syukur Mereka.

Aku sedikit bingung pada bab atau hukum ke 13 ini. Tapi begini maksudnya....

Ada masanya kita akan meminta bantuan kepada orang lain. Ketika kita melakukannya (meminta bantuan), jangan mengungkap tindakan baik kita dimasa lalu sebagai bahan untuk meminta bantuan. Kenapa? Karena orang itu akan berusaha untuk menghindarinya. Sebaliknya, tawarkan situasi yang bisa menguntungkan mereka, kemungkinan besar mereka akan setuju.

14. Hukum 14 : Berperanlah sebagai Teman, Bekerjalan sebagai Mata-mata.

Hukum ke 14 memberikan arahan untuk mengenal rival kita. Kita perlu mengetahui kekuatan, kelemahan dan hal-hal yang berkaitan dengan rival/ pesaing kita. Pelajari cara mendapatkan informasi dari orang-orang, coba selidiki mereka dengan cara yang tepat. Ajukan pertanyaan-pertanyaan tidak langsung yang bisa memancing orang lain untuk mengatakan kelemahannya. 

15. Hukum 15 : Hancurkan Musuhmu Secara Total.

Akan banyak kerugian yang terjadi jika kamu berhenti ditengah jalan untuk lawanmu, daripada menghancurkannya secara total. Hancurkan bukan hanya tubuh jasmaninya, melainkan semangatnya.

Jangan biarkan mereka memiliki kesempatan untuk melawan.

16. Hukum 16 : Gunakan Ketidakhadiranmu Untuk Meningkatkan Respek dan Penghormatan.

Harus tau kapan akan datang dan kapan harus pergi. 

Ketika kita menarik diri dari suatu pergaulan, orang-orang akan penasaran. Mereka akan berbicara dan bertanya-tanya tentang apa yang sedang anda lakukan.

Ciptakan nilai dari kelangkaan.

17. Hukum 17 : Usahakan Orang Lain selalu Merasakan Teror, Kembangkan Aura yang Tidak Bisa Ditebak.

Manusia adalah mahluk yang dibentuk dari kebiasaan yang memiliki kebutuhan yang tidak pernah terpuaskan untuk melihat kebiasaan dalam tindakan orang lain.

Sebagai manusia kita mengharapkan apa yang diharapkan. 

18. Hukum 18 : Jangan Bangun Benteng Untuk Melindungi Diri Sendiri, Isolasi Adalah Hal Yang Berbahaya.

Dunia ini berbahaya, dan ada musuh dimana-mana. 

Ketika kamu tergoda untuk membangun benteng disekitar dirimu, dan berusaha menciptakan zona nyamanmu. Artinya, kamu sedang mengisolasi dirimu sendiri. Itu sebenarnya berbahaya, karena informasi yang kamu miliki akan menjadi terbatas, dan tidak mudah diakses.

Lebih baik untuk mengelilingi diri di kerumunan, membangun relasi dan sekutu. Artinya ini sama saja dengan kamu sedang melindungi diri kamu dengan cara yang berbeda, yaitu ditengah keramaian.

19. Hukum 19 : Ketahui Siapa Yang Kamu Hadapi, Jangan Singgung Perasaan Orang Yang Salah.

Pilih mana lawan dan mana kawan dengan hati-hati. Seperti pada hukum-hukum sebelumnya, banyak menyinggung tentang bagaimana bergaul. 

Setiap orang berbeda, dan kamu tidak bisa menggunakan cara yang sama pada setiap orang.

Pastikan kamu tahu persis, dengan siapa kamu berhadapan sebelum mengambil keputusan.

20. Hukum 20 : Jangan Berkomitmen Kepada Siapapun.

Sebab orang bodoh lah yang selalu terburu-buru dalam menentukan tempat.

Jangan jatuh kepada perangkap umum untuk berkomitmen kepada siapapun dan tujuan apapun kecuali kepada diri kita sendiri. 

Ketika kita mampu mempertahankan kemandirian (kebebasan), maka kita akan menjadi tuan atas orang lain, mengadu domba orang lain, dan menjadikan kita sebagai orang yang memiliki kekuatan.


Sampai disini dulu pembahasan singkat mengenai Buku The 48 Laws of Power karya Robert Greene. Buku sepertinya dibuat untuk mengetahui fakta-fakta tentang kepemimpinan dan kekuasaan. Buku ini juga, sebenarnya jika dilihat dari lensa kita sebagai orang dewasa, sang penulis sedang berusaha mengungkapkan fakta kepada kita tentang dunia yang luas mengenai kekuasaan secara jujur,

Begitu menariknya buku ini, sehingga aku harus membuatnya dalam dua bagian artikel yang berbeda. Pada artikel kali ini, aku hanya membatasinya sampai 20 Hukum saja. Untuk lain kesempatan, aku akan melanjutkannya pada hukum ke-21 hingga ke-48.


Terimakasih sudah membaca!!

Hai, aku Yesaya. Penulis artikel di Blog ini. Aku senang kalian membaca artikel ini dan berharap mendapatkan sesuatu dari sini. Aku dulu pernah membaca sebuah kutipan seperti ini "Buku adalah jendela dunia, dan tulisan adalah dunianya". Dengan membaca, kita tidak hanya melihat dunia luar, tapi sebuah dunia yang penuh imajinasi, intelektual, rasa, dan emosi.

Disini aku menulis tentang hal hal yang ingin aku sampaikan kepada diriku sendiri. Yang dirangkai dengan kata-kata seindah dan sebagus yang aku pikirkan. Yang kemudian untuk aku bisa membaca dan pikirkan lagi.

Juga, kalian bisa memberikan dukungan untukku untuk mengembangkan blog ini agar lebih baik lagi. Mungkin langkah selanjutnya adalah memberikan domain yang cocok untuk blog ini, agar lebih mudah ditemukan.

Belikan saya kopi disini 

Admin Yesaya

Hanya seorang Pemuda yang ingin memberikan aspirasi dan inspirasinya melalui tulisan, semoga tulisan yang dibagikan ini bermanfaat bagi banyak orang.

Posting Komentar

silahkan tinggalkan pesan disini

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak