Sinopsis : Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan

 


Ini adalah Blog ringkasan buku yang kedua aku. Setelah di Blog ringkasan buku pertama berjudul Perahu Kertas. Maka kali ini, aku bakal ngeringkas sebuah buku yang berjudul Cantik Itu Luka.

Buku kali ini mungkin agak "dark" ya. Setelah aku melihat lihat komentar orang yang sudah membaca buku Cantik itu Luka, banyak yang gak sampai 10 Halaman udah berhenti buat bacanya, karena memang se-Dark itu isinya.

Disclaimer dulu!

Buku ini banyak berisi kata-kata kotor, kasar, dan juga cabul. Jadi tidak disarankan untuk dibaca anak-anak bahkan untuk remaja. Buku ini sebaiknya di konsumsi oleh orang yang sudah dewasa.

Baca Juga : Ringkasan Novel Perahu Kertas Karya Dee Lestari

Profil Penulis/ Author

Sebelum membahas mengenai isi ringkasan buku ini, kita berkenalan dulu dengan authornya ya. Beliau adalah Eka Kurniawan, lahir di Tasikmalaya pada 28 November 1975. Beliau adalah seorang penulis asal Indonesia. Ia menyelesaikan studi di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada tahun 1999.

Ditahun yang sama (1999) Eka Kurniawan berhasil menerbitkan karyanya yang pertama, yaitu Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Realisme Sosialis. 

Eka Kurniawan juga terpilih sebagai salah satu "Global Thinkers of 2015" dari Jurnal Foreign Policy. Pada tahun 2016, ia berhasil menjadi penulis Indonesia pertama yang didominasikan untuk Man Booker International Prize.

sumber: wikipedia


Tentang Buku

Judul : Cantik Itu Luka

Halaman : 537 Halaman

Penerbit : Penerbit Jendela, Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit : 2002

Genre : Fiksi, Fiksi Sejarah, Realisme

Judul lain : Bi wa Kizu (Bahasa Jepang)


Ringkasan Buku

Dewi Ayu, yang menjadi tokoh utama dalam cerita ini adalah seorang wanita keturunan belanda indonesia. Ia memiliki perawakan sangat cantik, tapi malangnya, kecantikan itu bukan sebagai keberuntungan, melainkan membawa malapetaka bagi dirinya dan juga keturunannya. 

Cerita ini diawali ketika di suatu sore seorang wanita bernama Dewi Ayu tiba tiba bangkit dari kuburan setelah 20 tahun meninggal. Ia bangkit dengan wajah jengkel serta kain kafan yang masih melekat di badannya. Orang orang histeris dan spontan berlari meninggalkan tempat itu, bahkan seorang perempuan sampai membuang bayi yang sedang digendongnya kesemak-semak saking histerisnya.

Dewi Ayu meninggal setelah 12 hari ia melahirkan seorang anak terakhirnya. Anak itu merupakan hasil dari kegiatan berlacurnya di Rumah Pelacur. Ia berjalan menuju rumahnya dulu, untuk bertemu dengan bayi yang belum dilihatnya. Dewi Ayu memiliki total 4 orang anak, dan semuanya adalah perempuan. 3 orang anak dewi ayu merupakan gadis tercantik di kota itu, dan yang terakhir, diberi nama Cantik, justru yang paling bertolak belakang dengan namanya. Si Cantik memiliki kulit yang hitam lebam, dan hidung yang lebih mirip seperti colokan listrik. Alasan Cantik memiliki rupa seperti itu adalah karena doa dari Dewi Ayu. Ketika hamil, Dewi Ayu sudah sangat bosan mendapatkan anak-anak yang cantik, bahkan dia berencana membunuh bayi itu. Namun, setelah 4 kali percobaan, tidak ada yang berhasil. Jadi dia meminta seorang anak entah itu laki-laki atau perempuan memiliki kulit yang hitam lebam dan bentuk hidung seperti colokan listrik. 

Melihat muka cantik yang masih bayi saja, orang orang sampai mau muntah dan tidak nafsu makan. Sehingga tidak ada yang mau menyusuinya kala itu. Sang Dukun anak hanya memberinya air rebusan beras sebagai ganti susunya.

Dewi ayu memiliki 3 orang anak lain, yang memiliki rupa yang sangat cantik hasil dari kecantikan ibunya. Tapi, kecantikan mereka tidak membuat mereka bahagia, tapi menjadi kutuk yang amat menyakitkan.

Alamanda, yang merupakan anak pertama dari Dewi Ayu menikah dengan seorang Shodanko (sebutan untuk prajurit pribumi yang bekerja pada jepang). Shodanco yang merupakan pejuang gerilya yang ditakuti, berhasil memukul mundul para penjajah dari Halimunda dengan sebuah pemberontakan. Ia yang terpaksa menikah dengan Shodanko karena ingin membalas dendam setelah dirinya diperkosa sang Shodanko. Alamanda sampai rela menghianati sang kekasihnya Kliwon. Cinta yang ditemuinya ketika dia masih SMP. Bahkan demi membalas dendam pada sang Shodanko, ia tidak ingin bersetubuh dengannya, Alamanda memasang semacam pengaman dengan gembok pada kemaluannya, plus dia menambahkan ilmu magis agar sang shodanko tidak bisa membukanya. 

Tapi, usaha Alamanda untuk membuat Shodanko menderita dengan cara menikah tanpa rasa cinta itu gagal. Alamanda malah yang selalu menderita, ketika ada kesempatan dirinya akan diperkosa oleh suaminya sendiri. Dua kali ia hamil, dan dua kali juga anak itu hilang entah kemana. 

Anak kedua Dewi Ayu bernama Adinda. Adindalah yang menikah dengan Kliwon. Setelah dihianati oleh Alamanda, Kliwon, pria tampan, pintar dan populer itu merasa sangat patah hati. Saking populernya, tante-tante bahkan rela untuk tidur dengan dirinya. Kliwon, menjadi seorang komunis yang setia. Paham paham yang dibawanya dan akibat kepopulerannya berhasil membawa Partai Komunis menjadi partai paling berpengaruh di Halimunda.

Sejak runtuhnya partai komunis di Indonesia, terjadi pembantaian terhadap para pengikutnya. Kliwon menjadi salah satu targetnya. Dan yang memimpin pembantaian itu di Halimunda adalah sang Shodanko, kakak ipar dan orang yang merebut kekasihnya. Namun, dirinya berhasil selamat, karna permintaan dari alamanda, yang harus mengizinkan dia hidup. Maka Alamanda berjanji akan mencintai Shodanko.

Adinda harus rela ditinggal oleh suami yang dicintainya, setelah peristiwa pembantaian orang yang dianggap komunis itu melanda, banyak hantu hantu partai komunis yang bergentayangan, membuat onar di kota Halimunda. Suatu ketika, Kliwon mampir ke rumah alamanda untuk bertemu dengan sang Shodanko, namun yang dijumpai bukanlah sang Shodanko melainkan alamanda yang sendiri dirumah. Cinta yang selama ini terpendam, mereka lampiaskan dirumah itu. Setelah itu, Kliwon meninggal akibat bunuh diri.

Anak yang ketiga adalah Maya Ayu, anak yang paling cantik dari ketiga anak Dewi Ayu. Ia menikah dengan Preman paling kuat di Halimunda, Maman Gedeng namanya. Maman Gedeng seperti seorang pendekar yang menemui kekasihnya. Maman Gedeng bukanlah warga Halimunda, melainkan pendatang. Sejak awal kedatanganya ia sudah membuat kekacauan dengan menghajar para Nelayan. Aksi itu membuatnya menjadi musuh sang Shodanko, yang menjadi pengaman bagi kota itu.

Maman gedeng menikah dengan Maya Ayu karena Dewi Ayu yang meminta, sebenarnya Maman Gedeng mencintai Dewi Ayu. Bahkan menjadikan Dewi Ayu sebagai pelacur pribadinya, lantaran Dewi Ayu tidak ingin menikah dengan siapapun. Usia Maya Ayu pada saat itu baru menginjak 15 tahun. Setelah Maya Ayu cukup dewasa untuk menjadi seorang istri, Maman Gedeng baru menyetubuhinya.

Tapi, perjalanan cinta Maman Gedeng dan Maya Ayu harus berakhir, akibat dari Maman Gedeng melakukan Moksa, dirinya melakukan itu untuk mencari dimana keberadaan anaknya Rengganis.

Dan anak terakhir Dewi Ayu bernama Gadis, dengan sosok yang seperti moster. Membuat orang bahkan tidak selera untuk makan sampai berhari-hari.Semenjak kematian lebih tepatnya kepergian Dewi Ayu, dirinya dibesarkan oleh pembantu setia Dewi Ayu yang bisu. 

Keajaiban terjadi padanya, sebab walaupun tidak pernah sekolah, dirinya dapat melakukan baca tulis, masak, berpakaian, dll yang bahkan tidak pernah diajarkan oleh Rosinah. Bahkan sampai Dewi Ayu bangkit, Dewi Ayu tidak tahu siapa orang yang telah menghamili putrinya itu.

Bukan saja kisah anak-anak Dewi Ayu yang harus hancur, kisa cucu-cucunya juga sama. Dewi Ayu memiliki 3 orang cucu, dari ketiga putrinya : Alamanda, Adinda, dan Maya Ayu. 

Nurul Aini adalah putri dari Shodancho dan Alamanda. Dia dikenal tomboy dan selalu berusaha melindungi Rengganis Si Cantik. Saat usianya masih SMA, ia meninggal dunia karena memikirkan nasib Rengganis yang kabur dari pernikahannya. Nurul Aini sangat menyukai anjing, mungkin karena terbiasa melihat anjing-anjing yang dipelihara oleh ayahnya. Selain itu, dia juga dikenal cuek. Krisan mencintainya dengan sepenuh hati, tetapi Nurul Aini tidak pernah menyadarinya.

Krisan, yang mencintai Nurul Aini, adalah putra dari Adinda dan Kamerad Kliwon. Dia memiliki sifat misterius. Krisan adalah penyebab kematian Rengganis Si Cantik, orang yang mengambil mayat Nurul Aini, serta orang yang menghamili Cantik, tantenya sendiri. Semua tindakannya dilakukan dengan sangat rapi dan tidak ada seorang pun yang mengetahuinya.

Krisan sangat mencintai Nurul Aini, namun ia menghamili Rengganis karena tidak bisa menahan nafsu saat melihat tubuh molek Rengganis. Rengganis kemudian hamil dan Krisan membunuhnya. Mayat Rengganis dibuang ke laut karena Krisan tidak sanggup menikahinya.

Krisan adalah tipe orang yang tidak bisa mengendalikan hawa nafsu. Selain berhubungan intim dengan sepupunya, Rengganis, ia juga melakukannya dengan Cantik, tantenya. Cantik pun hamil, dan rahasia ini hanya diketahui oleh mereka.

Terakhir, Rengganis Si Cantik adalah cucu perempuan Dewi Ayu yang paling cantik, lahir dari pernikahan Maya Dewi dan Maman Gendeng. Kelemahan utama Rengganis adalah keidiotannya. Dia sering melakukan hal-hal aneh yang mengejutkan banyak orang.

Rengganis hamil oleh Krisan tanpa ada yang mengetahuinya. Orang tuanya ingin menikahkannya dengan orang lain, tetapi Rengganis menolak dan melarikan diri ke hutan. Tidak bertahan lama di sana, dia pergi ke rumah Krisan untuk meminta tanggung jawab. Krisan tidak bisa menikahi Rengganis karena hanya mencintai Nurul Aini. Akhirnya, Krisan membunuh Rengganis dan membuang mayatnya ke laut.

Pada akhirnya, penyebab kutukan tersebut terungkap. Semua kutukan ini berasal dari tangisan seorang pria, bukan tangisan biasa, tetapi tangisan penderitaan. Penderitaan itu muncul karena kekasih yang dicintainya dipaksa menikah dengan orang lain.

Kekasih yang dimaksud adalah Ma Iyang, ibu dari Dewi Ayu. Ma Iyang menikah dengan seorang pria Belanda bernama Henri Stammler, dan dari pernikahan itu lahirlah Dewi Ayu sebagai anak mereka.

Pria itu menyimpan dendam yang sangat besar terhadap Ma Iyang dan Henri Stammler, serta seluruh keturunan mereka. Dendamnya begitu mendalam sehingga ia menciptakan kutukan, agar keturunan Ma Iyang dan Henri Stammler merasakan penderitaan yang sama seperti yang ia rasakan.


Baca Juga : The 48 Laws of Power

Ulasan Author

Pertama kali membaca Novel ini aku sangat terkejut. Dari awal cerita saja sudah banyak kata kata kasar, vulgar, yang aku yakin membuat orang tuaku bakal menendang diriku keluar dari rumah jika aku membacanya keras-keras. Tapi walau dengan menggunakan kata-kata yang vulgar dan kasar, serta secara gamplang menjelaskan kejadian tentang pembunuhan, sexualitas, kisah cinta yang tidak wajar, dan juga komunisme. Novel ini menurut aku, berisi pesan pesan cerita sejarah yang memang terjadi di Idonesia. Penulis sepertinya sengaja membuat novel ini bukan semata-mata hanya untuk fiksi aja, tapi juga mengandung pelajaran tentang sejarah indonesia, khususnya pada penjajahan.


Pesan Moral Yang Didapat

Kecantikan bukan segalanya dan tidak selalu membawa hal positif. Faktanya, kecantikan bisa mendatangkan "luka" dan malapetaka bagi mereka yang tidak bisa menjaganya dan memanfaatkannya dengan baik.

Karma itu nyata; apa yang kamu lakukan, itulah yang akan kamu dapatkan. Jika kamu berbuat buruk, pasti ada hukuman yang akan datang dan mengintaimu. Oleh karena itu, lakukanlah hal baik kepada siapa pun, termasuk kepada dirimu sendiri.

Jangan menilai seseorang dari seburuk apa pekerjaannya atau seberapa rendah statusnya di antara manusia lainnya. Seperti Dewi Ayu, yang dianggap hina dan berdosa karena menjadi seorang pelacur, Dewi Ayu adalah seorang ibu yang baik, yang menanamkan nilai-nilai agama dan memberikan pelajaran hidup kepada anak-anaknya.


DOWNLOAD VERSI PDF : CANTIK ITU LUKA

BELI BUKUNYA DISINI : CANTIK ITU LUKA 

Admin Yesaya

Hanya seorang Pemuda yang ingin memberikan aspirasi dan inspirasinya melalui tulisan, semoga tulisan yang dibagikan ini bermanfaat bagi banyak orang.

Posting Komentar

silahkan tinggalkan pesan disini

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak